Thursday, September 25, 2008

Masak Bareng : Soto Banjar

Soto Banjar

Ini kali kedua saya ikutan event yang dimotori oleh Ayin, Dhetaa dan Shinta. Event Masak Bareng, yang bulan ini mengusung tema Soto Banjar.

Nah saya sendiri baru pertama kali bikin soto banjar ini, sebelumnya paling sering bikin soto betawi atau soto ayam yang kebanyakan bersantan. Browing resep Soto Banjar yang lumayan banyak di internet juga agak sedikit membuat pusing karena kebanyakan bahannya adalah rempah-rempah.

Akhirnya saya putuskan untuk memakai resep dari Mbak Rieke - Sexy Chef yang keliatan bahannya tidak terlalu sulit dicari.

Soto Banjar
Sumber : Sexy Chef


Bahan :
▪2 bh dada ayam
▪1/2 bh pala, memarkan
▪4 cm kayu manis
▪4 lbr daun jeruk
▪1 btg serai, memarkan

Bumbu halus :
▪10 bwg merah
▪6 bwg putih
▪1 sdt jintan, sangrai
▪1 sdt garam
▪1 sdt merica bubuk

Pelengkap
-perkedel kentang - telur rebus - bawang merah dan bawang putih goreng - irisan seledri - daun bawang.

Sambal soto:
▪10 cabai rawit merah
▪2 cabai merah besar
▪2 siung bawang putih, haluskan.
Goreng dengan minyak sedikit hingga matang, tambahkan 1/2 sdt garam.

Cara membuat :
■Cuci bersih ayam, lumuri dengan 1 sdm air jeruk nipis dan 1 sdt garam diamkan
■Cuci kembali sampai bersih, tiriskan.
■Tumis bumbu halus hingga harum tambahkan air masukkan pala, kayumanis, daun jeruk, serai.
■Masukkan ayam masak hingga empuk, kemudian angkat ayamnya disuwir2
■Kaldu ayam hingga mendidih dengan api kecil saja.

Penyajian :
susun soun - telur - perkedel kentang dan semua teman pelengkap lainnya tuang kuah. sajikan dengan sambal pedas.

Wednesday, September 24, 2008

Sarapan Pagi buat KBB#7 Warna Warni

Breakfast



Saya selalu siap dengan sarapan yang cepat dan mudah. Kebetulan hari ini si sulung minta disediakan roti untuk sarapannya. Kedua anak saya memang paling suka jika disediakan roti ditambah olesan butter atau margarin dan diberi topping keju.

Biasanya selain itu, mereka juga minta ada segelas susu dingin untuk teman makan rotinya. Memang praktis sarapan roti dan susu :P, ga perlu buang waktu di dapur untuk menyediakan semuanya.

Sarapan ini juga saya persembahkan untuk lomba foto (sesuai dengan janji saya :P) dalam memeriahkan event Ulang Tahun KBB yang Pertama dengan host Arfi of Homemade dan Dwi Oni.

Selamat Ulang Tahun Buat KBB semoga semakin maju !!

Thank You Very Much ..

From Mukai San


I still remember when first time I met you at the yochien, I was so confuse, because I'm a foreigner and can not speak the local language. But you came to me and start to talked with me with the nice way.

I still remember when you gave me a blue towel for taiso which would be use by my son. I still kept and used it.

I still remember when we were just chit chat at the playground, waiting for our kids.

Well, too many nice and lovely things happened to me.
I just want to say that I feel so lucky to have found a wonderful friend like You..!

Monday, September 22, 2008

Week End : Rokkakudo Temple - Kyoto

Rokkakudo Temple - Kyoto

Lanjutan dari perjalanan ke Kyoto, sebelum mengunjungi Yasaka Shrine kami menyempatkan memasuki satu kuil yang terlihat juga ramai dikunjungi. Kuil ini adalah tempat dimana lahirnya Ikebana (cara merangkai bunga dari Jepang). Didirikan oleh Pangeran Shotoku, terletak di intersection Karusama dan Sanjo Street. Berdekatan dengan jalan raya yang besar kuil tersebut dengan mudah kita temui.


+/-


Rokkakudo Temple - Kyoto

Kuil ini tidak begitu besar, dan terlihat tidak terawat seperti kuil lainnya. Pintu gerbangnya yang besar dan kokoh banyak ditempeli oleh tulisan kanji yang keliatannya seperti gambar tempel dan sudah sangat lusuh. Memasuki halaman depan kuil terdapat beberapa pohon seperti bambu yang keliatan tidak dipelihara.

Sebenarnya yang membuat kuil ini terlihat kusam adalah, banyaknya burung merpati berterbangan dihalaman kuil dan hinggap dimana-mana. Kotorannya pun bertebaran di sekitar halaman itu.

Rokkakudo Temple - Kyoto

Tepat di ranting dan daun pohon bambu itu terdapat banyak sekali kertas-kertas yang dipilin. Saya sendiri tidak tahu isi dari kertas tersebut, kemungkinan adalah doa atau keinginan dari para pengunjung yang memang lumayan banyak berdatangan. Mereka terlihat khusuk berdoa dan setelah itu mulai berjalan-jalan sambil sesekali mengambil foto di kuil tersebut.

Rokkakudo Temple - Kyoto

Sama halnya dengan kuil lagi, tempat mengambilk air juga disediakan disitu. Kadang si pengunjung hanya mencuci tangannya atau berkumur dan kemudian keluar dari area kuil. Di tempat air ini juga terlihat tidak terawat walaupun airnya lumayan jernih dan bersih.

Rokkakudo Temple - Kyoto

Didekat kolam ikan terdapat beberapa patung seperti di gambar atas. Tepat didekat patung-patung tesebut terlihat kolam ikan yang dikelilingi oleh bebatuan. Jatuhan daun-daun kering terlihat mewarnai kolam tersebut.

Karena waktu yang terbatas akhirnya kami sudahi kunjungan ke kuil ini, dan dilanjutkan ketempat tujuan yang lain sebelum hari semakin sore.

Sunday, September 21, 2008

Week End : Yasaka Shrine - Kyoto

Yasaka Shrine - Kyoto

Weekend ke dua kami sepakat menghabiskan waktu lagi ke Kyoto, setelah perjalanan sebelumnya kali ini ada beberapa tempat yang dikunjungi. Nishiki Market, Manga Museum, Museum of Kyoto, Rokkakudo Temple, Kiyomizudera, Gion dan Yasaka Shrine.

Yasaka Shrine, salah satu Shrine Shinto terletak di Higashiyama-ku berdekatan dengan area Gion yang terkenal itu. Shrine ini adalah salah satu yang terkenal diantara shrine yang berada di Kyoto.

+/-



Kebetulan saat mengunjungi tempat ini, waktu telah menunjukan pukul 8 malam. Saat yang tidak tepat untuk mengabadikannya menjadi foto :(. Terlalu banyak tempat yang kami kunjungi sebelumnya sehingga tidak banyak gambar yang bisa dikumpulkan.

Yasaka Shrine - Kyoto


Menaiki anak-anak tangga bersama pengunjung lain, yang memang terlihat masih berdatangan membuat kami agak semangat untuk memasuki area kuil. Dikanan kirinya terdapat patung menyerupai harimau.

Yasaka Shrine - Kyoto


Memasuki area kuil yang gelap dan hanya diterangi oleh lampu taman batu yang khas ukiran jepang. Disisi sebelah kiri ada satu tempat air untuk berdoa. Kami terus memasuki area kuil ini, dan tepat di tengah suatu lapangan besar, terdapat bangunan seperti rumah panggung dari kayu dan berhiaskan puluhan lampion yang menyala dengan indahnya bertuliskan nama-nama dengan huruf kanji. Juga deretan lampu taman yang berjajar rapi di beberapa sudut kuil.

Yasaka Shrine - Kyoto


Tepat di sisi sebelah kiri panggung tersebut terdapat tempat berdoa yang lumayan besar. Diatasnya ada beberapa lonceng besar yang bisa dibunyikan waktu kita berdoa.
Bangunannya berwarna orange kemerahan, tampaknya ini menjadi warna yang khas untuk Yasaka Shrine ini.

Yasaka Shrine - Kyoto


Sama halnya dengan beberapa kuil yang saya kungjungi sebelumnya, doa dan pengharapan yang dituliskan oleh pengunjung banyak bergantungan dikuil ini juga. Ada disalah satu bangunan di sisi sebelah kanan panggung lampioon tadi.

Bangunan ini relatif lebih kecil dibandingkan bangunan tempat berdoa tadi. Diatasnya terdapat deretan lampion yang juga menyala.

Yasaka Shrine - Kyoto


Tepat dibawah lampion tersebut terdapat banyak lempengan kayu yang bertuliskan doa juga pengharapan. Dituliskan dengan huruf kanji juga hiragana. Tetapi ada juga yang dituliskan dalam bahasa selain bahasa jepang, sesuai dengan asal turis yang datang.

Yasaka Shrine - Kyoto


Kuil ini akan penuh oleh pengunjung saat digelar Gion Matsuri dan pada waktu tahun baru untuk berdoa pada hari pertama di tahun baru.

Wednesday, September 17, 2008

Banana Cake Lagi !

Saya selalu mencari resep banana cake, banana bread terbaru di internet. Bisa di bilang saya ini penggemar pisang. Mulailah pencarian resep pisang ini dari Google. Thanks to Google !

Berselancar di banyak website yang menuliskan berbagai versi banana cake malah membuat bingung. Akhirnya pilihan jatuh ke resep Banana Caramel Cake, yang memang baru buat saya.

Banana Caramel Cake

+/-


Saya berpikir, tidak mungkin gagal dengan resep satu ini, tapi ternyata salah besar :P, cakenya menjadi sangat basah dan mirip sekali dengan pudding yang di panggang.

Tapi yang menyenangkan, salah satu teman baik saya malah minta resepnya :P, yay ...katanya ini salah satu banana pudding yang paling enak yang pernah dia makan..*LOL*

Here is the recipe :


Banana Caramel Cake

Source : Banana Cake Recipe

Ingredients :

(3 bananas used for this recipe)
125g butter
¾ cup brown sugar, firmly packed
2 eggs
1 cup mashed banana
1 ½ cups self raising flour
1 teaspoon bicarbonate of soda
¾ cup sour cream
1 tablespoon milk


Method :

Grease a 14 cm x 21 cm (5 inch x 8 inch) loaf pan.

Cream butter and sugar in small bowl with electric mixer until light and fluffy, beat in eggs, one at a time, beat until combined.

Transfer mixture to large bowl, stir in banana. Stir in half the sifted dry ingredients with half the combined sour cream and milk then stir in remaining dry ingredients and sour cream mixture, stir until smooth. Pour mixture into prepared pan. Bake in moderate oven for about 1 hour, stand 5 minutes before turning onto wire rack to cool.

Keeping time: 4 days

***********

Saya sama sekali ga ngerti kenapa bisa gagal, padahal sudah mengikuti resep yang tercantum diatas. Untuk mengobati kegagalan itu, akhirnya dibuat Banana Breadnya mbak Retno, yang akan di santap waktu buka puasa.

Banana Sultana Bread

Saya pakai cetakan muffin besar yang isinya 6 buah, hasilnya enak dan bagus, walau sama sekali si mixer tidak dipakai. :D...

Kalo tertarik, resepnya sudah di publish disini .

Monday, September 15, 2008

Week End : Fushimi Inari - Kyoto

Fushimi Inari - Kyoto

Ada banyak tempat di sini yang belum kami kunjungi, Kyoto salah satu kota yang ramai di datangi oleh turis. Kami sebenarnya sudah beberapa kali bolak balik ke Kyoto, hanya sama sekali tidak menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat wisata yang begitu banyak disana.

+/-



Akhir minggu ini dengan perencanaan sebelumnya, ada tiga tempat yang akan kita datangi, Museum Lokomotif, Gion dan Fushimi Inari Shrine. Enaknya disini, kalau kita hendak pergi ke suatu tempat semua informasi dapat di download lewat situs resmi di internet..:P, sehingga bisa direncanakan jauh-jauh hari.Fushimi Inari, tempat kedua yang kita kunjungi akhir minggu ini, setelah museum locomotif.

Terletak di Fushimi-Ku Kyoto, 3 menit berjalan kaki dari Fushimi Inari JR Station. Ini adalah salah satu Shinto shrine yang didedikasikan kepada Inari atau Dewa Padi, Sake dan Kemakmuran (Prosperity) dan salah satu shrine tertua.

Fushimi Inari - Kyoto
Fushimi Inari - Kyoto

Shrine ini menjadi pusat dari 40.000 shrine yang didedikasikan untuk Inari (dewa padi, sake dan kemakmuran) di seluruh jepang. Memasuki area shrine, terdapat beberapa gedung dengna bangunan yang khas terbuat dari kayu yang digunakan untuk berdoa.

Biasanya pengunjung memanjatkan doa untuk kemakmuran dan kelancaran bisnis atau usahanya. Dan akan banyak dikunjungi oleh pelaku bisnis diawal tahun baru. Bangunan-bangunan yang berada di area tersebut tertata rapi dan bersih, sangat terjaga dan terawat. Shrine ini dikunjungi tidak hanya wisatawan lokal tapi juga dari manca negara.

Gedungnya kebanyakan berwarna terang, merah, orange dan kuning, dengan di lengkapi pernak pernik berwarna emas yang banyak bergelantungan di langit-langitnya.

Fuhimi Inari-1


Lampu-lampunya pun berukir dan kebanyakan berwarna terang. Kuning kemasan dan juga merah menyala.

Memasuki daerah sebelah kanannya terdapat ratusan lempengan kayu kecil yang berisi harapan, keinginan atau doa yang pengunjung tulis disitu. Dari berbagai bahasa dan dari berbagai negara.

Fushimi Inari - Kyoto
Fushimi Inari - Kyoto


Dari halaman depan shrine, kami memasuki daerah Tori yang terkenal itu (tori = pintu gerbang) terlihat jelas berjajar ribuan tori menuju puncak gunung. Warnanya yang khas merah menyala dan disisi kanan kirinya jelas tertulis huruf-huruf kanji.
Tori ini sangat besar dengan bentuk yang khas. Di hampir shrine di Jepang, bentuk torinya hampir serupa.

Fushimi Inari - Kyoto



Tori ini adalah donasi dari banyak pengusaha di jepang yang telah berhasil. Bertuliskan nama si donatur dan nama perusahaannya. Ada ratusan ribu tori kecil dan ribuan yang besar. Luar biasa ..

Kami menapaki tangga yang terbuat dari batu yang cukup panjang, walau waktu sudah mendekati Maghrib, tetapi pengunjung masih terus berdatangan. Memasuki lorong- lorongnyayang panjang dan gelap memang membuat bului kuduk berdiri, didalam lorong itu menggantung beberapa lampu yang berukir dan siap menerangi daerah tori tersebut.

Fuhimi Inari-2

Sampai pada salah satu tempat berdoa lainnya. Sama seperti daerah di depan tadi, disini pun banyak tergantung lempengan kayu yang bertuliskan doa, dan ada satu spot yang digantungi oleh banyak kertas-kertas putih berisi doa dan harapan.

Fuhimi Inari-5

Di spot lain, terdapat semacam kolam kecil yang airnya terus mengalir. Beberapa ciduk untuk mengambil air pun disediakan disana. Biasanya pengunjung meminum air tersebut kemudian berdoa. Airnya lumayan jernih dan bersih.

Fuhimi Inari-3

Sebelum bertambah gelap, kami memutuskan untuk menyudahi perjalanan di Fushimi Inari. Menuruni tangga-tangganya yang kokoh dan liukan lorong yang terlihat entik memang satu pemandangan yang tidak biasa. Sangat khas dan sangat Jepang.

Fushimi Inari - Kyoto

Melewati halaman yang luas tadi, kami sempatkan sejenak menambil air disalah satu bangunan disana, air ini memang untuk berdoa dan diminum oleh pengunjung, sama persis dengan tempat air yang kami temukan diatas tadi.

Fuhimi Inari-4

Ok...sampai jumpa di weekend berikutnya !, Terima kasih sudah membaca :D

Thursday, September 11, 2008

Lemon Yogurt Cake

I would like to use up my yogurt and I found Lemon Yogurt Cake's recipe from Food Network...yatttaaa...it turned good in my mouth :P


Lemon Yogurt Cake

+/-


Lemon Yogurt Cake

Source : Food Network


1 1/2 cups all-purpose flour
2 teaspoons baking powder
1/2 teaspoon kosher salt
1 cup plain whole-milk yogurt
1 1/3 cups sugar, divided
3 extra-large eggs
2 teaspoons grated lemon zest (2 lemons)
1/2 teaspoon pure vanilla extract
1/2 cup vegetable oil
1/3 cup freshly squeezed lemon juice

For the glaze:
1 cup confectioners' sugar
2 tablespoons freshly squeezed lemon juice


Direction :

Preheat the oven to 350 degrees F. Grease an 8 1/2 by 4 1/4 by 2 1/2-inch loaf pan. Line the bottom with parchment paper. Grease and flour the pan.

Sift together the flour, baking powder, and salt into 1 bowl. In another bowl, whisk together the yogurt, 1 cup sugar, the eggs, lemon zest, and vanilla. Slowly whisk the dry ingredients into the wet ingredients. With a rubber spatula, fold the vegetable oil into the batter, making sure it's all incorporated. Pour the batter into the prepared pan and bake for about 50 minutes, or until a cake tester placed in the center of the loaf comes out clean.


Lemon Yogurt Cake



Meanwhile, cook the 1/3 cup lemon juice and remaining 1/3 cup sugar in a small pan until the sugar dissolves and the mixture is clear. Set aside.

When the cake is done, allow it to cool in the pan for 10 minutes. Carefully place on a baking rack over a sheet pan. While the cake is still warm, pour the lemon-sugar mixture over the cake and allow it to soak in. Cool.

For the glaze, combine the confectioners' sugar and lemon juice and pour over the cake.

Wednesday, September 10, 2008

Thanks !

I've got award from my lovely friends, Ienas, Shinta, Lidia, Nilamdra and Sheila thanksss a lott !!...I'm so honoured...


In my leg

+/-


To be honest, I was really happy when I met bloggers around the world. Some of them became my close friend. When I need advice, I just "buzz" them through Yahoo Messenger or just sent an email, and they would be helped me.

Thanks for being my lovely friends !!


from Ienas and Shinta


From Lidia



From : Nilamdra


From Sheila

Well, I would like to pass Happy Bakers (this is a friendship's link for Indonesian foodie bloggers) to my dear friend Ayin who always update her blog with simple and delish food's recipe !!

Friday, September 5, 2008

Banana Walnut and Sultana Bread

The most simple, moist Banana Bread I've ever made and no mixer needed....! Thanks to Mbak Retno for sharing the recipe...

Banana Cake



more



Banana Walnut and Sultana Bread
Source : Mbak Retno

Ingredients:
250 g all purpose flour
2 teaspoons baking powder
1/2 teaspoon baking soda/Natron
pinch of salt
100 g unsalted butter, melted
100 g sugar
2 eggs
2 ripe bananas, peeled and mashed
150 g sultanas ( I used raisin )
75 g walnuts, chopped



Directions:
Place flour, sugar, baking powder, baking soda, salt, eggs and butter in a Food Processor, mix well,

(I use whisk to mix eggs and sugar first then add baking soda and baking powder. Add banana and melted butter until well blended. The last step add flour and stir until just moisten)

Stir in mashed banana then sultanas and walnuts. Pour into a prepared loaf tin.

Bake in 180°C preheat oven for about 45 minutes and continue to bake again at 150°C for 15 minutes.

Check with a skewer. When it comes out clean then the bread done.


Banana Cake

Wednesday, September 3, 2008

Macaroni Salad - for KBB #7 Warna Warni

This is simple, healthy and delicious macaroni coated with mayonaise...!!

Photobucket


more



Macaroni Salad
Source : Recipe of Japanese Cooking

Ingredients (serves 2):
3 1/2 oz macaroni
2 boiled eggs
3 slices of ham (i use salmon)
1/2 packet youg giant white radish shoots
4 Tbsps mayonnaise
1/4 lemon
Pinch salt and pepper
Italian parsley

Photobucket


Directions :
1. Shell the boiled eggs, and devide into whites and yolks. Chop the whites coarsely with a knife, and break the yolks into pieces with your hands. Placeboth the whites and yolks in a bowl.

2. Boil Some water in a pot, add some salt (except quantity) and put the macaroni into the pot. Boil the macaroni while stirring, and drain on a sieve.

3. Cut the ham slices into 8 equal sectors. Chop off the roots of the young giant while radish shoots, and cut in half.

4. Place the macaroni, ham and young radish shoots in a bowl containing the eggs. Mix with mayonnaise, and adjust the taste with fresh lemon juice, salt and pepper. Cool in the fridge. Arrange in individual bowls, and garnish with Italian parsley.

Photobucket


I'm sending my salad for KBB #7 Warna Warni hosted by Arfi of HomeMade and Dewi Onni.

Happy 1st Anniversary...!!

Summer Festival in Japan - Part 3, Minoo Matsuri

Lanjutan serial Summer Festival, pada akhir bulan Juli 2008, kami sempatkan untuk melihat festival musim panas di Minoo. Dengan menampilkan parade dan festival lilin dipuncak gunung Minoo.


Minoo Matsuri - Last July

more...



Festival ini dimulai dari siang hari, tidak seperti tahun sebelumnya, kali ini pemerintah kota Minoo memeriahkan festivalnya dengan beberapa parade dan tarian. Dari mulai samba sampai tarian tradisional jepang.

Parade di mulai pada sore hari, dimana pengunjung sudah sejak siang mengambil tempat duduk tepat di pinggiran jalan raya yang sengaja di tutup.

Minoo Matsuri - Last July


Dimulai dengan parade tarian Jepang, yang berkostum khas. Mereka menampilkan tarian yang sungguh enerjik, baik gerakan dan teriakan yang dikumandangkan oleh penari. Terlihat tidak hanya orang dewasa tetapi ada juga anak-anak yang ikut dalam tarian itu.


Minoo Matsuri - Last July


Mereka sangat atraktif dan tampak keliatan tidak kecapaian walaupun peluh sudah membasahi kostum mereka. Penonton pun ikut memberikan supportnya dengan bertepuk tangan dan bersorak sorai. Banyak diantara mereka yang mengabadikan parade ini.

Tepat di depan tarian jepang ini, terlihat para penari samba beserta kelompoknya menari dengan hot nya :P. Jangan ditanya antusias pengunjung terhadap parade ini. :P


Minoo Matsuri - Last July


Pakaian yang minim membalut tubuh dan liukan tubuh mereka selama menari, menjadi salah satu tontonan yang ditunggu pengunjung. Tidak heran jika banyak yang mengabadikan momen ini. (termasuk gue :P)


Minoo Matsuri - Last July


Diantara kerumunan penari samba itu terlihat beberapa anak kecil yang ikut memeriahkan tarian mereka. Mereka sangat atraktif dan komunikatif terhadap penonton. Selalu terlihat tersenyum dan penonton pun bisa berfoto bersama mereka. Seperti seorang teman yang sengaja berfoto bersama penari samba :P yang nota bene si penari bukan dari negara asal samba tapi malah berasal dari jepang.


Minoo Matsuri - Last July


Kostumnya yang kerlap kerlip dan warna warni memang menjadi daya tarik tersendiri.


Minoo Matsuri - Last July


Di tengah para penari samba, penabuh drum pria ini juga menjadi salah satu incaran objek foto, mungkin karena terlihat cute dan penampakannya yang khas pria Jepang :P (LOL ga bisa liat orang ganteng :P)

Parade ini berlangsung hingga sore hari menjelang malam, dilanjutkan dengan festival lilin yang berada di puncak gunung Minoo. Jalan kearah festival tersebut cukup jauh dan menanjak. Bersama anak-anak dan para pengunjung yang membludak, kami berjalan kaki kira-kira 3 kilo meter menuju puncak gunung.


Minoo Matsuri


Dijalan menuju puncak gunung sudah dipasangi ratusan lilin kecil sebagai penerangan. Selain lampion yang bergelantungan di atas pohon, lilin-lilin dengan tempat khusus itu tertata rapih di kanan kiri jalan.


Minoo Matsuri


Jalan yang menanjak apalagi di musim panas memang membuat kita sangat kecapean apalagi mengajak dua anak dibawah umur. Yang menakjubkan adalah banyak orang lanjut usia yang ikut berjalan ke puncak gunung itu dan mereka sama sekali tidak terlihat kecapean...aneh !

Mereka terlihat sangat menikmati perjalanan itu. Sebelum sampai ke puncaknya, kita disuguhkan dengan parade lilin tepat di depan sebuah kuil. Pengunjung bisa berfoto dan melepaskan lelahnya disitu.


Minoo Matsuri


Lilin-lilin itu ditata oleh para orang tua yang menjadi sukarelawan di acara tersebut. Kerja keras mereka patut di acungi dua jempol.


Minoo Matsuri


Setelah melepaskan lelah disana, kami melanjutkan perjalanan ke puncak gunung. Benar-benar perjalanan yang melelahkan. Akhirnya sampai juga ke atas dan disana sudah tertata rapi rangkaian lilin tepat di bawah air terjun di gunung Minoo.

Selain itu banyak tenda-tenda penjual makanan disisi-sisinya. Benar-benar dipenuhi pengunjung yang berfoto sekaligus makan malam disana. (*moto makanan mesti sembunyi-sembunyi kalo ga bakalan di damprat :P*)


Minoo Matsuri


Aneka makanan khas matsuri/festival banyak di jual disana salah satunya ikan berbentuk ini..


Minoo Matsuri


juga sosis yang besarnya beberapa kali lipat dari sosis yang dijual di supermarket. Dibakar diatas bara dan kemudian ditusukan ke tusukan sate yang agak besar.


Minoo Matsuri


Well, memang sungguh menarik melihat secara langsung festival di negeri ini. Padahal ini terjadi tiap tahun dan tiap musim panas. Herannya antusias orang terhadap festival/matsuri ini sangat besar. Mereka sepertinya tidak pernah bosan dengan acara ini yang nota bene serupa tiap tahunnya.


Minoo Matsuri - Last July

*********************

Related post :

Summer Festival in Japan - Part 2, Dios Matsuri

Summer Festival in Japan - Part 1