Maraknya berita tentang pembajakan foto makanan dari para foodie blogger, membuat saya ikut miris, mereka sang pencatut perlu tahu bahwa tidak gampang untuk memotret makanan.
Bagi saya, memotret makanan dan meng-uploadnya di blog sudah menjadi hobi yang tidak bisa dipisahkan. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk relaksasi dari kejenuhan rutinitas sehari-hari.
Waktu saya sangatlah terbatas untuk melakukan hobi ini, kalau bukan di akhir pekan, ga mungkin lah kegiatan foto memfoto dan memasak dilakukan.
Kamu bisa bayangkan, untuk beberapa foto yang nantinya akan di upload di blog, saya perlu usaha yang tidak sedikit.
Seperti foto-foto dibawah ini, apa yang perlu saya lakukan ?
Bagi saya, memotret makanan dan meng-uploadnya di blog sudah menjadi hobi yang tidak bisa dipisahkan. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk relaksasi dari kejenuhan rutinitas sehari-hari.
Waktu saya sangatlah terbatas untuk melakukan hobi ini, kalau bukan di akhir pekan, ga mungkin lah kegiatan foto memfoto dan memasak dilakukan.
Kamu bisa bayangkan, untuk beberapa foto yang nantinya akan di upload di blog, saya perlu usaha yang tidak sedikit.
Seperti foto-foto dibawah ini, apa yang perlu saya lakukan ?
1. Browsing resep yang menurut saya unik atau keliatan enak.
2. Mengumpulkan bahan untuk membuat kue yang ada diresep tersebut.
3. Mulai membuatnya walau disela-sela mengocok adonan saya juga harus mengerjakan pekerjaan lain yang timbul secara tidak terduga.
4. Kemudian setelah matang, jelas saya perlu memotret makanan tersebut.
2. Mengumpulkan bahan untuk membuat kue yang ada diresep tersebut.
3. Mulai membuatnya walau disela-sela mengocok adonan saya juga harus mengerjakan pekerjaan lain yang timbul secara tidak terduga.
4. Kemudian setelah matang, jelas saya perlu memotret makanan tersebut.
+/-
Biasanya saya perlu waktu beberapa hari untuk memperbaiki mood jelek saya. Setelah mood saya kembali membaik, mulai deh membuat setting untuk sesi foto lanjutan. Itu pun dengan properti, layout atau tempat yang berbeda dari foto sebelumnya. Sibukkk....belum lagi jika mood lagi baik tapi mesti jemur baju, nyapu rumah atau nyetrika....arrrrghhhh...pasti sesi foto ini akan tertunda sampe sore hari dimana bakalan susah mencari cahaya matahari.
5. Setelah sesi foto selesai, tidak berenti sampe disini. Saya mesti mengedit foto-foto itu.
6. Menguploadnya ke account flickr yang mana account tersebut tidak saya dapatkan gratis.
7. Membuat jurnal atau postingan di blog saya juga membutuhkan waktu yang tidak cepat. Karena mesti memikirkan jalan cerita yang akan saya usung.
8. Terakhir, ingat semuanya bukan hanya perlu tenaga dan waktu tapi juga ehmmm...uang yang tidak sedikit untuk investasi barang-barang keperluan memotret. Dari mulai lensa sampai propertynya.
Jadi, jangan dikira memotret itu gampang, dan seenaknya meng-copy paste pekerjaan orang lain, apalagi untuk keperluan Komersial.
Foto diatas adalah Bolu Kukus Gula Merah yang resepnya saya dapat dari blognya Vivi. Rasanya mirip kue mangkok mungkin karena cita rasa gula merahnya. Ini dia resepnya
Bolu Kukus Gula Merah
Sumber : Vivi Liong
Bahan:
- Telur ayam 2 butir
- Gula pasir 100 gram
- Soda kue 1 sendok teh
- Baking powder 1/2 sendok teh
- Gula palem 400 gram, rebus dengan 400 ml air hingga gula larut, angkat dan saring
- Tepung terigu protein sedang 500 gram
- Minyak sayur/jagung 250 ml
Isi:
Nangka kupas 5 mata, potong dadu kecil (saya ga pakai)
Cara Membuat:
1. Kocok telur bersama gula pasir, soda kue dan baking powder hingga lembut dan mengembang.
2. Masukkan satu persatu, sirup gula merah, lalu tepung terigu dan minyak goreng, sambil diaduk hingga adonan tercampur rata.
3. Tuang sedikit adonan dalam cup kertas yang telah dialasi cetakan bolu kukus, lalu tambahkan nangka dan tuang kembali sisa adonan hingga agak penuh.
4. Kukus dalam kukusan yg telah bergolak airnya, kukus selama 25 – 30 menit hingga kue merekah dan matang, angkat. (selama pengkukusan, jangan dibuka-buka).
5. Sajikan.
Terakhir, jangan pernah meng-copy paste perkerjaan orang lain, baik foto, resep tanpa mencantumkan sumbernya dan jangan membeli buku-buku bajakan yang sekarang sedang beredar luas.