Monday, September 22, 2008

Week End : Rokkakudo Temple - Kyoto

Rokkakudo Temple - Kyoto

Lanjutan dari perjalanan ke Kyoto, sebelum mengunjungi Yasaka Shrine kami menyempatkan memasuki satu kuil yang terlihat juga ramai dikunjungi. Kuil ini adalah tempat dimana lahirnya Ikebana (cara merangkai bunga dari Jepang). Didirikan oleh Pangeran Shotoku, terletak di intersection Karusama dan Sanjo Street. Berdekatan dengan jalan raya yang besar kuil tersebut dengan mudah kita temui.


+/-


Rokkakudo Temple - Kyoto

Kuil ini tidak begitu besar, dan terlihat tidak terawat seperti kuil lainnya. Pintu gerbangnya yang besar dan kokoh banyak ditempeli oleh tulisan kanji yang keliatannya seperti gambar tempel dan sudah sangat lusuh. Memasuki halaman depan kuil terdapat beberapa pohon seperti bambu yang keliatan tidak dipelihara.

Sebenarnya yang membuat kuil ini terlihat kusam adalah, banyaknya burung merpati berterbangan dihalaman kuil dan hinggap dimana-mana. Kotorannya pun bertebaran di sekitar halaman itu.

Rokkakudo Temple - Kyoto

Tepat di ranting dan daun pohon bambu itu terdapat banyak sekali kertas-kertas yang dipilin. Saya sendiri tidak tahu isi dari kertas tersebut, kemungkinan adalah doa atau keinginan dari para pengunjung yang memang lumayan banyak berdatangan. Mereka terlihat khusuk berdoa dan setelah itu mulai berjalan-jalan sambil sesekali mengambil foto di kuil tersebut.

Rokkakudo Temple - Kyoto

Sama halnya dengan kuil lagi, tempat mengambilk air juga disediakan disitu. Kadang si pengunjung hanya mencuci tangannya atau berkumur dan kemudian keluar dari area kuil. Di tempat air ini juga terlihat tidak terawat walaupun airnya lumayan jernih dan bersih.

Rokkakudo Temple - Kyoto

Didekat kolam ikan terdapat beberapa patung seperti di gambar atas. Tepat didekat patung-patung tesebut terlihat kolam ikan yang dikelilingi oleh bebatuan. Jatuhan daun-daun kering terlihat mewarnai kolam tersebut.

Karena waktu yang terbatas akhirnya kami sudahi kunjungan ke kuil ini, dan dilanjutkan ketempat tujuan yang lain sebelum hari semakin sore.